Serangan Jantung

♠ Posted by Unknown in at 21.20

Takut Kena Serangan Jantung, Danyeil Turunkan Bobot 96 Kg dalam 2 Tahun


Takut Kena Serangan Jantung, Danyeil Turunkan Bobot 96 Kg dalam 2 Tahun

Jakarta, Di usia 10 tahun, Danyeil Durrant terpaksa mengikuti pola makan sang ibu yang kebetulan memiliki tubuh gemuk dan ingin diet. Setiap hari, ia hanya makan sup sayur, acar, dan keju. Kebiasaan makan yang terkekang seperti itu justru membuat Danyeil mencomot semua makanan yang ia suka selagi ada kesempatan.

Sampai usia 30 tahun, kebiasaan makan Danyeil makin tak terkontrol. Dalam sehari, ia bisa mengonsumsi makanan cepat saji tiga kali. Makaroni plus keju, pasta dengan saus, keripik, dan burger keju pun menjadi panganan favoritnya. Sempat berdiet dengan membatasi kalori menjadi 600 kalori per hari, bobot Danyeil justru bertambah.

Hingga berat badannya mencapai 164 kg di usia 30 tahun, Danyeil tetap merasa biasa saja. Padahal, ketika naik pesawat, ia harus memesan tiket kelas bisnis karena tubunya tak muat di kursi kelas ekonomi. Pun ketika pergi ke restoran, ia harus memesan kursi khusus. Di lingkungan keluarga, kebetulan tak ada yang mengkritik berat badan Danyeil.

"Pernah suatu ketika saya mematahkan kursi ruang makan yang saya duduki di rumah ibu. Saat saya terjengkang, ibu dan saya malah tertawa terbahak-bahak. Tapi, itu saya lakukan sebenarnya karena saya ingin menutupi rasa ingin menangis," tutur Danyeil seperti dikutip dari Prevention pada Rabu (28/10/2015).

Hingga di awal tahun 2012, Danyeil melakukan cek darah rutin. Saat itu, diketahui kadar kolesterolnya amat tinggi. Jika tak segera mengubah gaya hidupnya, dokter mengatakan kemungkinan besar Danyeil bisa mengalami penyakit kardiovaskular seperti serangan jantung 10 tahun kemudian.

"Itu berarti di usia 40 tahun saya bisa kena serangan jantung? Karena takut, saya mencoba merenung bagaimana caranya untuk menurunkan bobot, Hingga saat menghadiri pesta ulang tahun salah satu keluarga, saudara perempuan dan keponakan saya yang keduanya gemuk bercerita mereka bergabung dengan Weight Watchers. Dalam beberapa minggu, bobotnya turun," tutur Danyeil.





Ia pun mencoba bergabung. Di situ, Danyeil mengaku menemukan cara mengasup makanan yang sehat dan seimbang di mana ia lebih mengutamakan mengonsumsi buah, sayur, biji-bijian, dan protein. Danyeil bahkan mulai mengubah aturan makannya. Ia bisa makan apa saja, tapi dengan memperhatikan porsi. Ya, secukupnya saja.

Seminggu melakukan perubahan pola makan, Danyeil berharap bobotnya bisa turun 4-5 kg. Tapi nyatanya, berat badannya hanya turun 1,5 kg. Sempat kecewa, tapi Danyeil bertekad menambahkan olahraga dalam program dietnya. Masalahnya, ketika berlari atau jalan beberapa langkah saja, lutut Danyeil kerap terasa linu. Akhirnya, ia membujuk temannya untuk bisa nge-gym bersama. Setiap pulang kantor, Danyeil dan kedua temannya rutin nge-gym selama 2-3 jam.

Di awal sesi, Danyeil hanya bisa treadmill selama 10 menit. Tapi perlahan, ia mulai bisa melakukan gerakan gym lainnya, termasuk angkat beban 5-6 kali seminggu. Selama satu jam, Danyeil juga melakukan latihan kardiovaskular. Benar saja, rutin melakukan pola olahraga dan makan seperti itu selama dua tahun, berat badan Danyeil turun menjadi 96 kg.

"Di tahun baru 2015 saya mencapai target yakni melakukan push up sebanyak 2015 kali. Setelah berat badan saya turun, saya melakukan apa yang sebelumnya tidak bisa saya lakukan. Bersepeda, berenang di samping lumba-lumba di Teluk Meksiko, main kayak, nonton konser tiga kali seminggu, bahkan menari di depan umum bisa saya lakukan," kata Danyeil.

"Sekarang berat saya 68 kg. Kadar kolesterol saya turun 37 poin. Ukuran sepatu dan baju pun lebih kecil. Untuk melakukan perubahan pada diri kita memang diperlukan niat kuat dan ketelatenan, karena sebenarnya, kita sendirilah yang menjadi superhero untuk diri kita," tutur Danyeil.

0 komentar:

Posting Komentar